5 Alasan Kenapa UMKM Sulit Naik Kelas

5 Alasan Kenapa UMKM Sulit Naik Kelas

Bagikan

Halooo pebisnis muda, yang lagi berjuang mengukir namanya di dunia UMKM! Apa kalian lagi mikir keras untuk bisa scale up bisnis? pusing sampai dengan frustasi? Tenang, bro, sis! Semua itu pasti ada solusinya! Memang Ada banyak rintangan yang bikin UMKM susah buat naik kelas. Nah, untuk itu dalam artikel kali ini kita bakal bahas 5 alasan kenapa UMKM sulit naik kelas. Let’s get into it!

 

Namun sebelum kita bahas tentang hal tersebut kita juga harus tau definisi dari UMKM, apa itu UMKM? 

UMKM

Usaha Mikro Kecil Menengah adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008. UMKM dapat berarti bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil.

 

Penggolongan UMKM didasarkan batasan omzet pendapatan per tahun, jumlah kekayaan aset, serta jumlah pegawai. Sedangkan yang tidak masuk kategori UMKM atau masuk dalam hitungan usaha besar, yaitu usaha ekonomi produktif yang dijalankan oleh badan usaha dengan total kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah.

UMKM diatur dan dikelompokkan dengan PP Nomor 7 tahun 2021.

 

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro.

Usaha Kecil 

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.

Usaha Menengah 

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau rnenjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Menengah.

Berdasarkan Modal Usaha 

yang termasuk kriteria Usaha Mikro adalah yang memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha Kecil memiliki modal usaha lebih dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 

 

Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Berdasarkan Hasil Penjualan Tahunan 

Kriteria Usaha Mikro ialah yang memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Usaha Kecil memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah). 

 

Usaha Menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah). [sumber: wikipedia]

5 Alasan Kenapa UMKM Sulit Naik Kelas

1. Kekurangan Modal!

“Modalnya pas-pasan, apalagi mau naik kelas!” Ini dia alasan paling umum yang bikin UMKM nggak bisa naik ke level berikutnya. Kekurangan modal bisa membatasi kemampuan untuk meningkatkan kualitas produk, promosi, atau bahkan ekspansi usaha. Padahal, di era yang serba cepat ini, modal itu kayak bahan bakar buat mesin bisnis. Nggak punya modal cukup, susah banget buat naik kelas!

2. Persaingan yang Ketat!

“Jualan gue kayak ditengah ladang!” Iya, persaingan di dunia UMKM itu kayak pertarungan di arena Gladiator. Semua orang berlomba-lomba buat menawarkan produk atau jasa yang serupa. Dalam persaingan yang ketat, buat mencuri perhatian konsumen itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Harus beda, harus kreatif, dan itu butuh waktu dan usaha yang ekstra!

3. Teknologi Masih Jadi “Asing”

“Instagram, Facebook, atau yang lain, semua gue nggak ngerti, bro!” Banyak UMKM yang masih kurang melek teknologi. Padahal, di era digital ini, sosial media dan platform online adalah kunci buat promosi dan peningkatan visibilitas bisnis. Buat naik kelas, kita harus tahu cara mengoptimalkan kekuatan teknologi. Kalau masih asing, ya susah naik kelas!

4. Akses Keuangan yang Terbatas!

“Nggak punya duit, gimana mau naik kelas?” Meski modal udah banyak, akses keuangan yang terbatas juga bisa jadi kendala. Proses pengajuan kredit atau pinjaman bisa jadi rumit dan memakan waktu. Selain itu, bunga yang harus dibayar juga bisa menambah beban keuangan UMKM. Jadi, akses keuangan yang terbatas ini jadi salah satu alasan kenapa UMKM susah naik kelas.

5. Manajemen yang Kurang Canggih!

“Bisnis ini kan cuma dagang-dagangan, ngapain ribet!” Salah besar, brosis! Manajemen yang kurang canggih bisa jadi penghambat utama untuk naik kelas. Penting banget buat punya sistem manajemen yang baik, mulai dari stok barang, pengelolaan keuangan, sampai customer relationship management (CRM). Tanpa manajemen yang canggih, susah deh ngatur bisnisnya agar bisa naik kelas.

Cara Mengatasi dan Naik Kelas!

Oke, nggak usah pusing-pusing lagi, brosis! Meski ada rintangan, bukan berarti nggak bisa diatasi. Ada beberapa cara kekinian yang bisa dipake buat melewati masalah dan naik kelas:

a. Crowdfunding

Nggak punya modal besar? Coba deh pakai crowdfunding. Banyak platform crowdfunding yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dana dari masyarakat. Dengan memberikan imbalan atau keuntungan tertentu, kamu bisa mendapatkan dukungan finansial untuk mengembangkan usahamu.

b. Pelajari Teknologi

Mau bisnis naik kelas, harus paham teknologi! Pelajari cara menggunakan sosial media, platform e-commerce, dan teknologi lainnya untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan. Kamu bisa ikut pelatihan atau kursus online yang banyak tersedia.

 

Baca juga: Pentingnya Integrasi Digital Untuk Efektivitas Bisnis

 

c. Bangun Identitas Brand yang Kuat

Persaingan ketat? Buat bisnismu beda dari yang lain! Bangun identitas brand yang kuat, mulai dari logo, warna, hingga nilai-nilai yang diusung bisnismu. Dengan brand yang kuat, konsumen bakal lebih mudah mengingat dan memilih produk atau jasamu.

 

Baca juga : Peran Media Sosial Dalam Membangun Merek Dan Menarik Pelanggan

 

d. Manfaatkan Fintech

Biarkan teknologi membantu urusan keuanganmu! Manfaatkan layanan fintech untuk mempermudah transaksi, pembukuan, dan bahkan mendapatkan pinjaman usaha. Banyak platform fintech yang memberikan kemudahan akses keuangan bagi UMKM.

e. Pelajari Manajemen Bisnis

Belajar manajemen bisnis nggak cuma buat korporasi besar, tapi juga penting buat UMKM. Pelajari teknik manajemen, seperti manajemen stok, keuangan, dan pelayanan pelanggan. Kamu bisa ikut pelatihan atau membaca buku-buku bisnis untuk meningkatkan pengetahuanmu.

 

Buat UMKM, naik kelas memang nggak gampang, tapi bukan berarti nggak bisa. Dengan sikap yang positif, pengetahuan yang terus dikembangkan, dan penerapan strategi kekinian, kamu bisa mengatasi semua rintangan yang ada. Ingat, proses naik kelas itu seperti perjalanan yang panjang, tapi seiring waktu dan usaha, pasti bisa dicapai. Semangat, pebisnis muda! 💪🚀

 

Artikel terkait: